Translate To Other Language

Rabu, 28 Desember 2011

Cara Menulis Puisi





Apa sih Puisi itu?

Puisi adalah rangkaian atau susunan kata yg indah, bermakna, dan memiliki aturan serta unsur-unsur bunyi.

Bagaimana menciptakan sebuah puisi yg indah?

Menulis puisi biasanya dijadikan media untuk mencurahkan perasaan, pikiran, pengalaman, dan kesan terhadap suatu masalah, kejadian, dan kenyataan di sekitar kita.
Nah langkah-langkah penciptaan puisi itu sendiri terdiri atas empat tahap penting, yaitu :
  1. PENCARIAN IDE, dilakukan dengan mengumpulkan atau menggali informasi melalui membaca, melihat, dan merasakan terhadap kejadian/peristiwa dan pengalaman pribadi, sosial masyarakat, ataupun universal (kemanusiaan dan ketuhanan).
  2. PERENUNGAN, yakni memilih atau menyaring informasi (masalah, tema, ide, gagasan) yg menarik dari tema yg didapat. Kemudian memikirkan, merenungkan, dan menafsirkan sesuai dengan konteks, tujuan, dan pengetahuan yg dimiliki.
  3. PENULISAN, merupakan proses yg paling genting dan rumit. Penulisan ini mengerahkan energi kreatifitas (kemampuan daya cipta), intuisi, dan imajinasi (peka rasa dan cerdas membayangkan), serta pengalaman dan pengetahuan. Untuk itulah, tahap penulisan hendaknya mencari dan menemukan kata ataupun kalimat yg tepat, singkat, padat, indah, dan mengesankan. Hasilnya kata-kata tersebut menjadi bermakna, terbentuk, tersusun, dan terbaca sebagai puisi.
  4. PERBAIKAN atau REVISI, yaitu pembacaan ulang terhadap puisi yg telah diciptakan. Ketelitian dan kejelian untuk mengoreksi rangkaian kata, kalimat, baris, bait, sangat dibutuhkan. Kemudian, mengubah, mengganti, atau menyusun kembali setiap kata atau kalimat yg tidak atau kurang tepat. Oleh karena itu, proses revisi atau perbaikan ini terkadang memakan waktu yg cukup lama hingga puisi tersebut telah dianggap ''menjadi'' tidak lagi dapat diubah atau diperbaiki lagi oleh penulisnya.
Baiklah... sekarang akan saya jelaskan satu persatu secara rinci.
Dalam menulis puisi, yg pertama-tama dilakukan adalah menentukan tema. Tema adalah pokok persoalan yg akan dikemukakan dalam puisi tersebut.
Nah... jika sudah menemukan dan menentukan tema yg akan ditulis menjadi puisi, kita perlu mengembangkan tema itu.

Hal-hal apa yg akan dikemukakan dalan puisi?

Hal-hal yg akan dikemukakan dalam puisi itu dapat dicari melalui pemikiran atau pengamatan. Secara mudah, misalnya kita akan menulis puisi yg berhubungan dengan kehidupan seorang sahabat yg sedang patah semangat karena menderita suatu penyakit.
Setelah menentukan masalah tema tersebut kita akan melakukan pengamatan di lapangan tentang kehidupan sang obyek. Dan dari hasil pengamatan itulah kemudian dipilih lalu ditentukan mana-mana yg akan diungkapkan dalam puisi.

Dalam mengungkapkan kata-kata ke bentuk puisi diperlukan pemilihan kata-kata yg tepat, bukan hanya tepat maknanya melainkan juga harus tepat bunyi-bunyinya. Penyusunan kata-kata itu harus sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan estetis (indah). Selain itu, pendaya-gunaan majas dan personifikasi harus diperhatikan agar puisi yg dibuat semakin bagus.
Menulis puisi sangat bertolak-belakang dengan menulis artikel. Kalo dalam penulisan artikel, kita di tuntut untuk menggunakan kata yg tegas dan tidak berbelit-belit, maka dalam penulisan puisi adalah justru sebaliknya. Kita dituntut untuk pandai meng-improvisasikan sebuah keadaan menjadi rangkaian kata-kata yg enak dibaca dan penuh dengan makna tersembunyi.

Saya kasih contoh misalnya keadaannya seperti ini :

ketika saya duduk-duduk di taman, saya melihat seekor kucing sedang makan tikus dengan sangat rakus, sehingga menimbulkan bunyi kriuk-kriuk yg begitu menjijikkan.

Maka kalo keadaan itu diterjemahkan ke dalam satu bentuk puisi akan menjadi seperti ini :

lihatlah...
kucing jantan sedang asyik mencumbu kepala tikus...


Penjelasan :
- mengapa kita harus memilih kata lihatlah... bukan ku lihat...?
Dalam konteks ini tujuan kita adalah mencoba mengajak pembaca untuk ikut merasakan apa yg sedang kita rasakan. Lha kalo kita memilih kata ku lihat... maka berarti kalimat tersebut hanya ditujukan untuk diri kita sendiri, bukan untuk pembacanya.
- mengapa kita harus memilih kucing jantan bukan kucing betina atau kucingsaja?
Tujuannya disini adalah sebagai penegasan untuk memperkuat makna, sebab kata jantan itu sendiri sudah memiliki makna kuat, garang, ganas dsb. Kalo kita hanya memakai kata kucing saja, kalimat tersebut akan menjadi kurang tegas, terlebih kalo kita memilih kata kucing betina. Itu justru akan membuat lemah makna yg terkandung.
- lalu mengapa kita harus memilih kata mencumbu bukan memakan?
Tujuannya adalah untuk memperluas makna, kalo kita pilih memakanpaling pembaca mikirnya gini, halah cuma gitu doang, memasukkan makanan ke dalam mulut. Akan sangat jauh berbeda dengan ketika kita memilih kata mencumbu. Pembaca akan mendapatkan banyak imajinasi dari pemakaian kata mencumbu disini. Bisa diartikan memeluk, menciumi, menjilati, melumat dsb.
- sedangkan kata kepala tikus, disini berfungsi untuk memfokuskan perhatian. Kalo kita memilih kata perut tikus, maka perhatian pembaca akan melebar kemana-mana, karena di dalam perut yg begitu empuk terdapat isi yg tentu saja itu ikut termakan dan dipilah-pilah lagi oleh si kucing. Sangat berbeda ketika kita memilih kata kepala tikus. Kepala tikus mengandung makna bahwa tikus yg dimakan itu hanya satu. Selain itu, kata tersebut akan membuat pembaca berimajinasi begini, betapa gemeretaknya ketika gigi-gigi kucing itu sedang beradu dengan tempurung kepala tikus yg begitu keras. Pastilah liur si kucing sampai berceceran dan tentu saja itu sangat sangat menjijikkan.
Dan dari imajinasi pembaca tersebut kita akan sangat mudah dalam memilih kalimat selanjutnya, satu contoh kelanjutannya adalah seperti ini :

lihatlah...
kucing jantan sedang asyik mencumbu kepala tikus...
liurnyapun menetes menimpa rumput lalu membusuk...
hangus..!
dan seiring taring kucing runcing gemerincing...
dst....


Nah... teman-teman sekalian demikianlah kiranya sedikit penjelasan tentang puisi dan cara-cara penulisannya dari saya.
Untuk melihat contoh puisi yg telah saya buat, silakan dibaca dan dimaknai postingan saya yg ini 
Sahabat, Andai Aku Adalah Engkau.

Contoh Puisi

‎~~Cinta Lima Waktu Harus Terjaga~~

Dalam lena mimpi ku di ulit selimut dingin
aku terjaga memaksa diri bangun kerana
aku harus bersujud padanya memohon
ampun mengaku aku adalah pendosa 
dan mohon petunjuk darinya..Subuh waktu yang nyaman!

Di tengahari sibuk waktu ku mencari
sesuap nasi aku harus berhenti pada waktu
yang aku harus bersembah merayu memohon
segala dosa tanpa ku sedari..pada Zuhur yang mencabar!

Di petang rehat ku kembali aku harus
menghadap padanya memohon kekuatan diri
dalam menempuh rona dunia yang sentiasa
menuntun langkah ku tiap hari..pada Asar waktu pasrahku!

Bila senja kembali ke asalnya
aku harus melapurkan diri padanya 
walau letih sekujur tubuh ini tapi menyembah padanya
terasa terubat segala ujian yang mencabar hati..pada Maghrid segarku!

Bila malam menyatu pada dunia aku
kembali bersujud merayu bermanja mohon keampunanNya
dengan jiwa yang mendayu agar keimanan ini
tetap menyatu dalam jiwa dan hanya padanya
harus ku bersujud meminta keampunan kerana
Dialah Maha Pencipta yang satu..pada Isyak waktu yang tenang!

Di hadapanya walau ku tak terlihat 
mengalir air mata tiap sujud ku
kerana cinta ini padanya tak dapat di gambarkan..
Dan bila ku sendiri aku selalu beragan andai...Cinta manusia sesetia!
seumpama lima waktu pasti suci tiada celah seumpama....

....Cinta Lima Waktu Harus Terjaga..Dan jangan ada yang curang awas lho!
...kerana tiap saat masa mu sentiasa ada yang mencatatnya..
...Jagalah ia dengan iklas mu!

by: Karya Sastra Sagah Aditama & Fajar S

KISAH KOPI PAHIT



kita hidup pada alas yang sama
dan berbicara bersama
tak ingin saling mendengar
hingga bulan mendingin
kerlip bintang mengantuk
kalut mulai menumpuk
kita tidur sambil menggumam

cerita tentang surat-menyurat rasa
sulam-menyulam asa seperti membuntu
hingga kau lelah lantas memintaku diam
kita saling tatap seketika sunyi menerkam

kutemukan nanah pada aliran hidupmu
terkucur dari bongkahan batu
pada bulat bola matamu
:kau menipuku!
aku ingin kau bicara lagi
tentang aliran itu dan aku siap mendengar
tapi kau sudah dibuat letih oleh kebohonganmu

dan entah pada hari yang keberapa
tiba-tiba tubuhmu meleleh
dalam secangkir kopi hitam
kuteguk dan pahit


by: karya sastra Sagah Aditama & Fajar S

baiklah selamat mencoba semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar